Rabu, 23 Januari 2019

Penjelasan Cuaca &Iklim

Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca yaitu kondisi udara yang terjadi di suatu tempat atau tempat dalam bentang waktu tertentu. Cuaca terjadi dalam waktu singkat yaitu hanya sebagian jam yang disebabkan oleh adanya perbedaan temperatur dan kelembaban (tingkat kebasahan udara). Perbedaan temperatur dan kelembaban bisa menciptakan cuaca berbeda disetiap wilayah yang dilatarbelakangi oleh sudut pemanasan sang surya dikarenakan perbedaan lintang bumi. Kecuali itu cuaca juga diberi pengaruh oleh korona yaitu aura plasma yang mengitari sang surya dan bintang-bintang lainnya di angkasa.

weather station

Cuaca Cerah

                Iklim yaitu kondisi  cuaca pada suatu tempat yang sungguh-sungguh luas dalam bentang waktu yang sungguh-sungguh lama. Iklim terjadi dalam waktu yang lama, biasanya 11-30 tahun yang disebabkan oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah yang mempengaruhi posisi sang surya terhadap tempat bumi. Semisal iklim untuk wilayah Jepang, China, Indonesia, Amerika Utara dan lain-lain. Kawasan Asia Tenggara beriklim tropis, Asia Utara beriklim sub tropis, Kawasan Kutub beriklim dingin dan lain sebagainya. Iklim suatu tempat diberi pengaruh oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah. Artinya adanya perbedaan iklim di suatu tempat diberi pengaruh oleh posisi relatif sang surya terhadap tempat di bumi. Menurut posisi relatif terhadap garis khatulistiwa maka dikenalah wilayah yang mempunyai kemiripan iklim yang diakibatkan oleh perbedaan temperatur udara. Diantaranya wilayah tropika dengan garis 23,5°LU - 23,5°LS, kemudian sub tropika dengan garis lintang 23,5°LU - 40°LU dan 23°LS - 40°LS, sedang 40°LU - 66,5°LU dan 40°LS - 66,5°LS, dan terakhir wilayah kutub 66,5°LU - 90°LU dan 66,5°LS - 90°LS. Dan perlu dikenal bahwa sang surya yaitu pengendali iklim sekalian sebagai sumber energy bagi bumi. Sehingga bisa menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim hal yang demikian yaitu distribusi darat dan air, tekanan udara tinggi dan rendah, massa udara dan pegunungan, arus dan ombak laut serta badai.

Perbedaan Cuaca dan Iklim

Dari pengertian dan penjelasan diatas bahwa perbedaan antara cuaca dan iklim terletak pada 2 hal yaitu luas daerah dan lamanya waktu pengamatan. Dari 2 hal ini bisa disimpulkan:

  • Cuaca merupakan suatu keadaan yang memiliki daerah cakupan dan pengamatan yang lebih kecil dibandingkan iklim yang cakupannya lebih luas.
  • Pengamatan terhadap cuaca dilakukan selama 24 jam sedangkan iklim pengamatan dilakukan selama 11-30 tahun.
  • Sifat cuaca cepat berubah sedangkan sifat iklim sangat sulit berubah.
  • Prakiraan cuaca termasuk mudah sedangkan iklim termasuk sulit.

Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim


1.       Sinar Matahari
Bumi sebagaimana dikenal bergerak mengitari sang surya pada porosnya. Dan dikenal dengan istilah rotasi. Walaupun pergerakkan bumi mengitari sang surya menurut orbitnya disebut revolusi. Kedua hal ini sungguh-sungguh berakibat dalam perubahan cuaca dan iklim di bumi,  termasuk juga unsur penyusunnya. Sebab adanya pelaksanaan rotasi dan revolusi ini maka sang surya yang bercahaya akan memancarkan cahayanya ke semua arah dan bumi yang mengelilinginya akan menerima cahaya sang surya hal yang demikian. Sebab bumi berbentuk elips, jadi tidak semua permukaan bumi tersinari sang surya, tentu ada sisi yang tidak tersentuh cahaya secara berbarengan. Waktu penerimaan cahaya sang surya di suatu wilayah diberi pengaruh oleh garis lintang dan garis bujur. Jadi makin tinggi letak lintang suatu wilayah hal yang demikian maka penyinaran sang surya yang sampai ke wilayah hal yang demikian akan makin berkurang. Sehingga waktu siang hari di wilayah hal yang demikian kian pendek dan demikian itu juga sebaliknya. Semisal negara Chille dan Argentina waktu siangnya hanya 9 jam walaupun negara Skandinavia dan Russia waktu siangnya 21 jam dan 19 jam. Kecuali penyinaran sang surya, pergerakan unsur di atmosfer bumi juga bisa mempengaruhi unsur pembentukan cuaca dan iklim.

2.       Suhu
Perbedaan tingkat radiasi cahaya sang surya yang masuk ke permukaan bumi akan menyebabkan tempat satu dengan lainya mempunyai perbedaan temperatur. Singkatnya radiasi cahaya yang sampai ke permukaan bumi akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan. Pantulan ini yang akan mempengaruhi temperatur di wilayah hal yang demikian. Jadi wilayah atau wilayah atau komponen bumi yang berada pada posisi garis lintang 0o ¬ -23o akan mengalami pemanasan yang lebih tinggi dibandingi dengan tempat kutub. Kawasan atau tempat yang tinggi mempunyai temperatur yang lebih tinggi dibanding tempat dataran rendah. Sebab ini sebab cahaya yang masuk ke permukaan bumi lewat gelombang pantul dari permukaan. Dataran tinggi seperti pegunungan tidak seperti dataran rendah yang memrentang luas sehingga pelaksanaan pemantulan cahaya sang surya jadi gak optimal. Kemudian ditambah lagi dengan kerapatan udara di dataran tinggi lebih terbuka dibandingi dengan di dataran rendah. Sehingga pelaksanaan absorpsi udara di dataran tinggi kurang bisa mengabsorpsi panas yang berasal dari bumi. Sama halnya dengan pelaksanaan pemanasan di darat akan lebih pesat bila dibandingi dengan perairan sebab kondisi daratan yang padat serta sulit dijangkau oleh cahaya sang surya. Sebab pelaksanaan pemanasan di tempat perairan berlangsung sungguh-sungguh lambat disebabkan air yang selalu bergerak dan bisa dijangkau dengan cahaya atau cahaya sang surya.

3.       Kelembaban Udara
Demikian cahaya yang masuk ke permukaan bumi maka akan menimbulkan perbedaan temperatur di masing-masing wilayah. Hal juga dengan pelaksanaan pemanasan yang terjadi akan menyebabkan penguapan bagus di darat maupun di laut. Suhu mana akan menyusun suatu gumpalan yang termuat atau terkumpul di udara. Jadi kandungan uap yang terkumpul di udara disebut kelembaban udara. Kelembaban udara memang tidak stabil melainkan berubah-ubah tergantung pada pemanasan yang terjadi. Jadi bila kian tinggi temperatur udara di wilayah atau tempat hal yang demikian maka akan kian tinggi pula tingkat kelembaban udara di wilayah atau tempat hal yang demikian. Sebab ini dikarenakan udara yang mengalami pemanasan akan merenggang dan kemudian diisi dengan uap air. Kelembaban uang air yang tekumpul dalam jumlah dan temperatur tertentu dibandingi dengan kandungan uap yang terkumpul di dalam udara disebut kelembaban relative. Kelembaban relative ini biasanya diucapkan dalam persen.

Seperti formula dibawah ini:

Kelembaban relatif = e/E x 100%

Dimana, e adalah jumlah uap air atau lembab absolut dan E adalah jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.

4.       Tekanan Udara
Tekanan udara yaitu suatu gaya yang muncul imbas adanya berat atau massa dari lapisan udara. Jadi udara yaitu sejumlah gas yang terkumpul yang mempunyai massa dan menempati ruang. Jadi bisa dimengerti bahwa tekanan mempunyai massa walaupun udara mempunyai tekanan. Suhu seperti yang sudah diterangkan diatas sungguh-sungguh mempengaruhi tekanan udara di suatu tempat. Demikian temperatur di suatu wilayah atau tempat kian tinggi maka tekanan udara akan kian rendah.Sehingga bisa dipahami temperatur dengan tekanan berbanding terbalik. Sebab ini dikarenakan sifat udara yaitu merenggang. Pengerjaan juga halnya bila temperatur kian rendah maka tekanan udara akan makin panas. Sebab temperatur sungguh-sungguh mempengaruhi tekanan di suatu tempat atau kawsan di permukaan bumi. Alat yang diterapkan untuk mengevaluasi tekanan udara yaitu patokan raksa. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Torri Celli pada tahun 1943. Satuan ukuran tekanan udara yaitu milibar (mb).

Seperti formula berikut :

1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa 9 t.a.r atau 1.013 mb = 76 cm t.a.r

5.       Angin
Angin sungguh-sungguh berhubungan dengan Tekanan Udara, sebab Angin diberi pengaruh oleh tekanan udara yang berlangsung suatu tempat. Karenanya ada tekanan udara yang berbeda di antara 2 wilayah maka udara di salah satu wilayah hal yang demikian akan bergerak atau bermigrasi ke wilayah lain yang mempunyai tekanan udara yang rendah. Analoginya demikian ini, udara akan bergerak ke tekanan udara yang lebih tinggi menuju ke tekanan udara yang lebih rendah. Hal juga halnya udara akan bergerak ke tempat yang lebih dingin menuju wilayah yang lebih panas. Udara yang bergerak ini yang kemudian disebut dengan angin.

6.       Curah Hujan
Hujan yaitu air dari udara yang jatuh ke permukaan bumi. Air yang jatuh ke bumi bisa saja mengandung asam kuat atau asam lemah. Dan biasanya jatuhnya berbentuk cair atau juga padatan. Ukur salju. Ukur terjadinya hujan diakibatkan sebab pelaksanaan pemanasan dari cahaya sang surya. Gumpalan uap air imbas dari kelembaban udara akan naik ke atmosfer. Suhu berikutnya akan mengalami pelaksanaan kondensasi sehingga terbentuk awan atau padatan air. Awan kian lama akan main berat sebab kandungan air yang naik ke atmosfer akan makin banyak. Karenanya uap air di awan menempuh pada spot tertentu, maka angin akan membawa awan hal yang demikian sampai turun hujan dalam bentuk spot-spot air.

7.       Awan
Awan yaitu kumpulan uap air atau kristal es dalam jumlah besar yang berada di lapisan atmosfer. Mungkin acap kali kita menjumpai pada musim kemarau sungguh-sungguh sedikit awan  yang terbentuk di udara. Sebab ini dikarenakan pelaksanaan penguapan air yang terjadi terlalu sedikit.  beda halnya pada musim hujan.  akan didapati banyaknya awan formatnya bervariasi.  disebabkan uap air yang terkandung di awan jumlahnya cukup banyak.

Alat Pengukur Cuaca

            Cuaca dapat diukur dengan alat-alat berikut :
                       
1.      Weather Station

weather station

Weather Station


           Stasiun Cuaca atau dikenal dengan Weather Station merupakan seperangkat alat untuk mengamati cuaca dengan instrumen canggih pengujian intensitas pergerakan cuaca sesuai dengan kondisi atmosfer bumi, Stasiun Cuaca ini sangat berguna  untuk memberikan informasi dan penjadwalan pada prakiraan cuaca di suatu wilayah tertentu atau di tempat yang rawan dengan keadaan cuaca ekstrim dan juga mampu digunakan sebagai bahan pembelajaran cuaca & iklim pada suatu wilayah.

2.      Anemometer

weather station

Anemometer


            Alat pengukur kecepatan angin atau yang disebut dengan Anemometer, Anemometer ini adalah alat ukur untuk pengujian mengukur kecepatan angin, umumnya alat ini digunakan untuk bidang Meteorologi dan juga Geofisika, perlu diketahui bahwa Anemometer ini adalah salah satu bagian dari unit stasiun prakiraan cuaca. Anemometer ini berfungsi sebagai pengukur kecepatan angin, selain mampu mengukur kecepatan angin. Alat ini juga bisa mengukur seberapa besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi gelombang laut.

3.      Termometer

weather station

Termometer


           Alat untuk mengukur suhu atau dikenal juga Termometer,  Termometer ini adalah alat yang mampu untuk mengukur suhu (temperatur), Termometer  ini juga mampu mengukur dan merekam perubahan suhu yan terjadi. Istilah “Termometer” berasal dari bahasa Latin yaitu thermo, yang artinya panas panas yang artinya mengukur. Model Termometer ini dibuat dalam berbagai macam, tapi yang paling umum dipergunakan oleh masyarakat adalah Termometer air raksa.

4.      Higrometer

weather station

Higrometer


            Alat untuk mengukur tingkat kelembaban atau dinamakan dengan Higrometer. Higrometer merupakan sejenis alat untuk mengukur kadar tingkat kelembaban di suatu tempat atau wilayah tertentu. Higrometer ini ditempatkan pada bekas kargo kontainer sebuah penyimpanan barang yang memang memerlukan penanganan khusus kelembapan yang harus terjaga contonya seperti dry box pada penyimpanan makanan dan minuman. Kelembaban yang rendah ini mampu mencegah adanya pertumbuhan jamur yangakan merusak struktur, rasa, bau pada makanan dan minuman tersebut.

5.      Barometer

weather station

Barometer


            Alat ini memiliki fungsi untuk  mengukur tekanan udara. Barometer sering juga digunakan untuk prakiraan cuaca, yaitu di mana Barometer  ini mendeteksi  pergerakan tekanan udara yang tinggi dan akan menandakan bahwa cuaca sedang atau "bersahabat", dan saat tekanan udara ini rendah menandakan kemungkinan angin besar atau topan bahkan hingga kemungkinan badai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar