Minggu, 27 Januari 2019

Water Level Data Logger dapat Mencegah Kerusakan Lahan Gambut

Water Level Data Logger bisa digunakan di mana saja. Penggunaan water level data logger di lahan gambut amat bermanfaat sebab bisa mengukur elevasi dan suhu hingga-hingga mencegah kehancuran pada lahan gambut.

Kerusakan lahan gambut tidak sedikit terjadi sebab kesibukan manusia, misalnya pengalihan hutan gambut menjadi lahan pertanian, perkebunan dan kehutanan. Lahan gambut di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merasakan tempo kehancuran tertinggi. Kerusakan terbesar disebabkan oleh pengalihan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pulp.

Kerusakan lahan gambut diawali oleh proses penghabisan hutan (land clearing). Progres selanjutnya yakni pengeringan lahan yang bertujuan untuk memunculkan air yang terdapat dalam tanah gambut. Caranya dengan menciptakan parit atau drainase supaya air mengalir keluar.

water level data logger
Kerusakan Lahan Gambut
Pengerjaan pengeringan ini mengakibatkan turunnya permukaan gambut. Sehingga pohon-pohon yang ada di permukaan tanah tak dapat tegak dengan kuat sebab akarnya menyembul. Banyak pohon yang ambruk di atas gambut yang tak sehat.

Pengeringan pada lahan gambut mempunyai ciri khas yakni tak dapat kembali (irreversible). Sekali air dikeluarkan, gambut bakal kehilangan beberapa kesanggupannya dalam menaruh air. Di musim kemarau rawan terjadi kebakaran. Pengerjaan kebakaran hutan gambut yakni pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer dan membumihanguskan keanekaragaman kehidupan hutan. Sebaliknya di musim hujan hutan tak dapat meresap air dengan bagus yang mengakibatkan musibah banjir.

Lahan gambut menaruh 550 G ton karbon, jumlah ini sepadan dengan 75% karbon yang terdapat di atmosfir, dua kali jumlah karbon yang dikandung semua hutan non-gambut dan sama dengan jumlah karbon dari semua biomassa yang terdapat di bumi. Bahaya dari rusaknya gambut tak hanya dialami secara lokal dan regional saja, namun berkontribusi pada musibah global perubahan iklim. Emisi karbon dapat terlepas dikala konversi gambut, mulai dari pembabatan vegetasi, kebakaran hutan, hingga cara kerja dekomposisi gambut akibat aktivitas pertanian.

1). Kerusakan Ekosistem Gambut dapat terjadi pada:
  1. Ekosistem Gambut dengan fungsi lindung dan
  2. Ekosistem Gambut dengan fungsi budidaya.
  3. Terdapat drainase buatan di Ekosistem Gambut dengan fungsi lindung yang telah ditetapkan
  4. Tereksposnya sedimen berpirit dan/ atau kwarsa di bawah lapisan Gambut dan atau
  5. Terjadi pengurangan luas dan / atau volume tutupan lahan di Ekosistem Gambut dengan fungsi lindung yang telah ditetapkan.
  6. Muka air tanah di lahan Gambut lebih dari 0,4 (nol koma empat) meter di bawah permukaan Gambut pada titik penaatan dan / atau
  7. tereksposnya sedimen berpirit dan / atau kwarsa di bawah lapisan Gambut.

2). Ekosistem Gambut dengan fungsi lindung dinyatakan rusak apabila melampaui kriteria baku kerusakan sebagai berikut:

3). Ekosistem Gambut dengan fungsi budidaya dinyatakan rusak apabila memenuhi kriteria baku kerusakan sebagai berikut:

4). Pengukuran muka air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dilakukan pada titik penaatan yang telah ditetapkan.

5). Dalam penentuan titik penaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus didasarkan pada karakteristik lahan, topografi, zona pengelolaan air, kanal dan atau bangunan air.

6). Ketentuan mengenai tata cara pengukuran muka air di titik penaatan diatur dalam peraturan Menteri.

Berdasarkan yang tertulis di atas, Lahan gambut dapat diceritakan mengalami kerusakan bilamana muka air tanah di lahan Gambut lebih dari 0,4 (nol koma empat) meter di bawah permukaan Gambut pada spot perapihan.

Agar kehancuran lahan gambut tidak terjadi akibat muka air tanah yang melebihi batas, usahakan mengaplikasikan alat pengukur jenjang / elevasi air. Contohnya Water Level Data Logger, perangkat ini dapat mengevaluasi elevasi dan temperatur air pada lahan gambut. Tentunya mempermudah penelitian untuk memungut data mengenai elevasi dan malahan temperatur air dalam lahan gambut. Jadi, elevasi air pada lahan gambut dapat dievaluasi sampai-sampai dapat mengantisipasi kehancuran lahan gambut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar