Pada musim panas tahun 2016, 2017 dan awal tahun 2018, Paul Szekely dan Regu penelitiannya membangun kamp di Loja, Ecuador. Mereka ingin mempelajari komposisi komunitas amfibi di kawasan terpencil di kawasan tropis, dimana banyak spesies yang tak diketahui dan belum dijelaskan sebelumnya.
Paul menjelaskan. “Tujuan kami adalah untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi berbagai spesies katak menjadi aktif - khususnya untuk mencari makan dan bereproduksi. Perilaku amfibi sangat tergantung pada suhu dan kelembaban relatif. Suara mereka misalnya, meskipun spesies spesifik, dapat bervariasi dengan suhu yang berbeda - jadi memantau faktor lingkungan termasuk suhu dan kelembaban relatif dan melacak yang bertentangan dengan aktivitas adalah kuncinya.”
Paul beserta Timmya dibantu dengan alat Data Logger Temperature tipe USB-2-LCD untuk mengumpulkan dalam waktu lama dari kedua parameter yakni Suhu dan Kelembaban. Data Logger dipasangkan di tas peneliti untuk mengoleksi Suhu dan Kelembaban dengan setting pembatasan waktu pengumpulan data setiap malam di setiap data logger yang diluncurkan.
Tas para Peneliti yang dipasang Data Logger Temperature |
Data Logger Temperature ini wujudnya kecil dan ringan memungkinkan mereka untuk dibawa kemana-mana dan menjadi alternatif yang bagus untuk dipasang di ransel. Dan paul sudah menemukan setting pengunduhan data yang gampang untuk dikelola di lokasi penelitian.
Selama penelitian, Paul dan Timnya merekam bunyi dari 11 Kodok jantan yang telah teridentifikasi sebelumnya, mengaplikasikan alat kondensator mikrofon selama analisis dikerjakan. Berikut yang didapatkan oleh Paul dan Timnya: Durasi nada dalam satu bunyi, Jeda antara dua nada berurutan dari bunyi yang sama, jumlah catatan per detik, frekuensi yang berisi energy bunyi tertinggi, minimal dan maximal frekuensi.
Beberapa Spesies Katak Menggunakan Suara yang Unik agar mudah teridentifikasi |
Bersama dengan fitur morfologis dan molekuler, parameter vokalisasi yang unik menolong para peneliti untuk menemukan spesies baru Katak Hujan dari tempat lahan basah di Andes di Ekuador Selatan yang disebut Pristimantis Tiktik. Katak Hujan Tiktik mempunyai suara yang sangat unik yang berisi mengklik "tik" nada yang diulang terus menerus, seperti jam. Nada yang unik ini menjadi pandangan baru untuk nama spesies kodok baru hal yang demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar